Selasa, 06 Agustus 2013

PENENTUAN 1 SYAWAL ( 1434 H )

Pemerintah menjadwalkan sidang isbat untuk menetapkan 1 Syawal 1434 H di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (7/8/2013) besok. Sidang isbat itu dijadwalkan lebih dini sehingga bisa lebih lama dari biasanya.
Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali, Sabtu (3/8/2013), mengatakan sidang isbat akan dimulai pada pukul 13.30 WIB dengan agenda sidang praisbat, bukan 17.00 WIB seperti biasanya. Alasannya, kata Menag, sidang isbat menarik perhatian masyarakat luas, yang selalu mempertanyakan mengapa awal Ramadhan dan 1 Syawal selalu berbeda.
Selain itu, masyarakat selama ini beranggapan bahwa tanggal 1 Syawal sebenarnya sudah bisa ditetapkan bahkan sampai 100 tahun mendatang. “Ada pertanyaan apakah ilmu hisab itu sejalan dengan astronomi, apakah rukyah itu sejalan dengan ilmu astronomi, apakah pemerintah itu merupakan ulil amri,” ungkap Menag sebagaimana dilansir setkab.go.id.
Panjangnya waktu sidang isbat diharapkan mampu mempertemukan pandangan-pandangan yang selama ini berselisih. Dalam sidang isbat itu, kata Menag, pemerintah juga akan meminta pandangan dari tokoh-tokoh negara sahabat, dalam menetapkan awal Ramadan dan 1 Syawal.
Sidang isbat 1 Syawal nanti, kata Menag, juga akan menghadirkan kelompok-kelompok yang selama ini kerap berbeda pandangan, seperti misalnya Muhammadiyah, Satariyah di Medan, Naqsyabandiyah, An Nasir dari Sulawesi Selatan. Dalam sidang, kata Menag, pemerintah mengundang kelompok-kelompok ahli untuk menjelaskan kriteria yang menjadi dasar perhitungan tinggi hilal (bulan).
“Syukur-syukur tahun depan kita akan menyatukan kriteria itu menjadi satu kriteria saja. Selama kriterianya masih berbeda-beda maka potensi perbedaan dalam menetapkan awal bulan itu masih terbuka lebar,” kata Menteri Agama. Menteri Agama Suryadharma Ali lebih lanjut berharap pemerintah mendapatkan mandat penuh dari umat Islam di Indonesia.

Sumber : Copas From

Tidak ada komentar:

Posting Komentar